Berharap Boleh Tapi Jangan Berlebihan
Biar
tak terpagut kecewa, saya sering menanamkan ke dalam diri saya, quote ini,
"Berharap boleh, tapi jangan berlebihan", ketika mengajar anak-anak.
Mengapa mengambil ungkapan ini? Karena saat mempersiapkan rencana pengajaran,
saya mempunyai ekspektasi, jika murid saya begini-beginikan pastinya akan
menemui jalan sukses.
Namun
nyatanya, tak selalu tepat begitu, terkadang berselisih jalan. Sedikit banyak,
pasti ada timbul rasa kecewa. Namun rasa kecewa akan pupus secepat kilat, saat
teringat tagline tadi.
Apakah
slogan ini bisa dimanfaatkan oleh guru lainnya? Saya pikir bisa. Ini hanya
sekedar, afirmasi positif, agar kita tidak mudah terjerembab atau terpuruk
untuk menyalahkan diri atau malahan ke anak didik.
Sehingga
merasa selow saja menghadapi kegagalan. Kegagalan hanyalah dianggap debu.
Setiap gagal, selalu bangkit dengan kemauan dan kemampuan berlipat-lipat.
Intinya bersikap tegar bak karang setiap ada masalah.
Walaupun
begitu, slogan ini bisa jadi tak kemakan setiap guru. Kenapa? Sebab setiap guru
mempunyai tipikal masing-masing. Ada yang dari sononya, ceria terus. Hepi-hepi
saja menyikapi apapun yang terjadi dalam kelas. Namun ada pula pemuram durja
kelas berat, dikit-dikit kena masalah, ngambek.
Tentu
guru macam itu kurang masuk untuk di-move on-kan dengan cara sesimpel ini.
Perlulah pendampingan khusus dan segera.
Mengapa
harus segera? Sebab jika tak segera, akan berdampak kurang baik dalam pola
relasi antara guru dan murid. Guru tersebut akan aras-arasan saat mengajar.
Sedangkan muridnya menjadi tidak respek. Akhirnya yang muncul nuansa hotel
prodeo di dalam sekolah. Sesuatu yang sungguh-sungguh tak kita harapkan terjadi
di dunia pendidikan kita.
Oleh:
Ajun Pujang Anom
http://rudy2dsd.blogspot.com
ReplyDeletehttp://smpn2tungkaljaya.blogspot.com
ReplyDelete